LIFE: BELAJAR MENDENGARKAN ORANG LAIN
Ketika orang lain mulai mengeluhkan kejadian dihidupnya ke kalian, apa yang kalian lakukan?
Beberapa ada yang langsung, tanpa basa-basi, menghakimi bahwa si pengeluh ini kurang bersyukur dengan keadaannya yang sekarang. Dengan kata lain, sang hakim ini berkata bahwa ada kejadian buruk lainnya yang bisa terjadi pada si pengeluh.
Gue paling benci tipe yang ini.
Gue punya masalah, gue ingin curhat, ya gue ingin didengarkan, bukan dihakimi.
Makanya gue langsung segera mengakhiri percakapan dengan orang-orang yang berkata, “Bersyukur kamu masih bisa gini-gitu. Bersyukur kamu baru gini doang yang terjadi.”
Gue pasti bilang dalam hati, “Lo tau apa sih? Tingkat ketahanan atau masalah orang kan beda-beda. Menurut gue ini udah berat makanya gue butuh cerita ke orang lain untuk didengar, bukan dihakimi.”
Atau gini, “Lo ga pernah ngalamin apa yang gue alamin tapi lo nyuruh-nyuruh gue untuk bersyukur. Coba deh lo yang alamin, bisa ga lo bersyukur?”
Ada yang kaya gue ga? Kalo disuruh bersyukur malah jadi turned-off.
Dulu gue setelah dihakimi kurang bersyukur, gue langsung auto menyalahkan diri sendiri karena merasa tak tau diri dan itu membuat gue merasa lebih buruk lagi.
Gue jadi bertanya-tanya apakah gue kurang bersyukur ya, terus gue mulai mencari-cari kesalahan gue sendiri ibaratnya di saat gue sedang luka trus gue sendiri yang naburin garam.
Introspeksi diri sendiri itu penting memang tapi bukan berarti kita jadi menyalahkan diri kita di setiap semua kejadian hidup ini. Pada faktanya, semua kemalangan di hidup ini bukan semata-mata karena perbuatan kita aja. Memang hukum karma itu ada, tapi bukan berarti setiap kejadian itu karena karma. Inget dong, hidup ini kadang ga adil. Kadang keadaan itu entah bagaimana mekanismenya berubah jadi merugikan kita. So, it is not always your fault.
Kita udah hidup dengan benar dan lurus, masih bisa dijahatin orang. Kita udah hidup jujur dan sering beramal, masih juga bisa kena sakit-penyakit.
Jadi buat apa cari kesalahan diri terus menerus karena semua yang kejadian baik atau buruk di sekitar kita itu belum tentu karena kita?
Kalo kitanya sendiri tidak mencari-cari kesalahan diri sendiri demi menjaga hati dan pikiran supaya tetap waras kenapa gue dan lo harus dengerin orang lain yang menghakimi kita dengan bilang kita kurang bersyukur?
Ketika ada orang mengeluh ke gue, gue janji ga akan menghakimi dia dengan berkata, ”Kamu tuh negatif terus ya, ga pernah bersyukur.” Karena ga enak dihakimi di saat kita hanya ingin didengar.
Perasaan negatif itu normal kok, justru menurut gue kalo ada orang yang selama hidupnya selalu ngaku berpikiran positif terus, itu gue ragukan apakah dia emang positif terus atau emang lagi di fase denial.
Gue, si pengeluh ini hanya ingin didengarkan kok, kalo beruntung ya bisa dipeluk dan diusap kepalanya agar mendapat affection yang cukup.
Karena gue kalo lagi ngeluh itu pengen didengarkan, makanya gue belajar juga mendengarkan orang lain. Semudah itu.
Clairine -girl next door-
If you want to see my updates, please follow @clairehagins in Twitter :)
Komentar
Posting Komentar