REVIEW: GLOSSIER CLOUD PAINT BLUSH ON
SELAMAT DATANG KEMBALI,PARA PEMBACA!!
It's been a long time gue ga nge-post sesuatu di blog ini.
Padahal baru aja ngepost resolusi tahun ini yang mana minimal sebulan nulis 2 postingan. Kzl.
Thanks untuk sepupu gue, Darlleen, yang kembali membuat gue bersemangat nge-blog lagi tanpa dia sadari.
Langsung aja tanpa banyak cincong, mari kita mulai review beauty product lagi *excited*
Tanpa pikir panjang, gue langsung tau mau review apa.
Tidak lain dan tidak bukan adalah liquid blush on.
IYE.
Gue sesuka itu sama liquid atau cream blush on.
Dan ploduk eh produk yang beruntung kali ini adalah GLOSSIER CLOUD PAINT!
Woo hoo woo hoo.
Product in one snap:
- Glossier Cloud Paint Seamless Cheek Color
- Shade Beam
- Matte finish
- 10 mL
- IDR 330.000
Udah lama banget pengen beli produk Glossier, akhirnya memberanikan diri untuk membeli si Cloud Paint ini.
Glossier itu keknya hyped banget ya di kalangan anak muda.
Jadinya abis gue purchase produk ini, gue berasa gaul/cool girl gitcu wqwq.
Apalagi ciri khas dari brand campaign mereka itu adalah natural looking make-up yang kesannya effortless dan youthful banget.
Istilahnya no make-up make-up.
Make-up on point super dempul ala Kylie Jenner mah so last year ya WQWQ *ampun netijen*
Engga, gue gamau punya mindset tentang make-up sesempit itu.
Make-up itu seni, jadinya BEBAS AJA SIST kaya bulu ketek yang belum dicukur terus kitanya lagi pake sleeveless.
Udahan bacotnya, mari kembali ke topik.
It comes with a tube dan tutupnya, kaya odol anak bayi. So mungil, so kecil.
Kayanya tube ini terbuat dari kertas tebal yang digulung trus dikasi lem aja sist, agak gimana ya.
Emm gue maafin lah packaging yang super hemat ini karena design-nya gue suka. Effortless.
Setiap kepala tube beda-beda warnanya. Warna kepala tube merepresentasikan shade produk.
Dulu hanya ada 4 warna, sekarang bertambah jadi 6.
- Beam: soft peach
- Dusk: brownish nude
- Storm: warm rose
- Dawn: sunny coral
- Puff: light, cool pink
- Haze: deep berry
Plis jangan sampai hilang tutupnya kalo engga bisa kering kerontang.
Sedangkan body tube-nya berwarna putih ada tulisan keterangan produk gitu.
Gampang kotor dan ga bakal bisa dibersihin lagi karena terbuat dari kertas gitu. KZL.
Sesuai namanya ya, Cloud, jadi tekstur yang ingin Glossier sampaikan ke kita adalah pillowish kaya awan-awan yang permai di langit biru ciptaan Tuhan.
Berhubung gue ga pernah megang awan jadinya gatau teksturnya kek apa. Gue akan menjabarkan tekstur Cloud Paint sebisa gue.
Bukan gel, bukan thick cream, dan bukan cair kaya NARS Liquid Blush (btw udah baca belom review NARS-nya di sini ?)
Mungkin bisa gue bilang ini lebih ke mousse texture, di antara gel dan cream.
Ah iya, kaya whip cream!
Formula
Glossier bilang di web-nya bahwa key ingredients Cloud Paint ini adalah:
- Collagen: melembabkan kulit
- Smooth-gel System: mudah diaplikasikan
- Blurring Powder Pigments: mulus ketika dipakai
Pigmentasi? Cukuplah.
Cukup satu pencet aja cukup buat dua pipi chubby gue.
Kalo lagi pengen demam blush on, Cloud Paint ini gue tambahin satu pencet lagi (iya, gue menghindari kata-kata crot). Yap, bisa di-build sesuka hati.
Entah kenapa di foto ga terlalu pigmented padahal di real life udah ''demam blush on''.
Ketahanan? Lumayan tahan.
Gue pernah pake ini di event yang harus membuat gue keringetan dan kepanasan, masih on sampai siang menuju sore padahal gue pakenya pagi.
Tapi, jika dibandingkan dengan NARS Liquid Blush ya masih kalah ya.
Nevertheless, Glossier juga mengklaim produk ini sebagai produk yang hypoallergenic, dermatologist-tested, paraben free, fragrance free, dan cruelty free.
Produk yang cocok bagi sensitive dan acne prone skin kaya gue ya.
Tinggal ditambahin mengabdi pada nusa bangsa aja ini produk bisa jadi produk teladan sepanjang masa wkwk.
Dan ya emang gue ga ada reaksi apapun waktu memakai produk ini selama kurang lebih 2 bulan, which is nice.
Tak lupa gue menambahkan bagaimana cara gue memakai blush on yang matte finish ini, tidak lain dan tidak bukan adalah dengan memakai jari saja (sesuai anjuran Glossier dan memang gue mager pake tools lain hehe).
PROS
- Pigmented
- Easy to blend
- Buildable
- Ramah bagi kulit acne prone dan sensitive
- Natural looking (yes, lebih cocok untuk sehari-hari dan bagi penggemar make-up natural)
- Variasi shade banyak
- Long wearing
CONS
- Isi sedikit dengan harga yang lumayan mahal (gue mah kalo cons isinya komplen tentang harga molo, kikir anaknya)
- Packaging tube mudah kotor dan ringkih
8/10
Repurchase tapi warna lain. Gue sih ngincer Dusk sama Storm.
Okee, kita kembali berjumpa di penghujung tulisan.
Senang sekali bisa menulis di blog ini untuk kalian.
Jangan baper kalo ada kata-kata yang menyinggung, ambil hikmahnya saja wkwk.
Bye!
Cheers,
Clairine -girl next door-
Twitter: @clairehagins
Instagram: @clairinesolagratia
Komentar
Posting Komentar